puisi
Menangis Bumi
Kau terjaga menyeruput jelaga hitam pekat
Terkurung kadang terkantuk
Setiap kata yang terucap adalah nyanyian malaikat surga
suci, indah penuh cahaya
Temanmu suara suara alam
bisikan angin, jangkrik, bahkan dengkuran kawan sekamar
Sudahlah!
Ayam jantan tak pantas berkokok
Kau mematuk lebih awal
bumi pun jadi menangis karena itu
Al-Kahfi Bait
10 April 2007
Imajinasi
Langit yang memudar
Menyisakan awan putih kecil
Apa itu kapas?
Atau bulu bulu sang kebiri
Ah..mungkin hanya buih sabun mandi
Tidak, itu remasan kertas tissue penuh ingus
Bukan, itu gumpalan salju raksasa
Basket Field
9 April 2007
Bukan Cinta
Hari ini, aku mengundang cinta
menyebarkan harum bunga segala taman
melagukan nyanyian cinta
sesaat
Segala rupa menanti jawab
bersambut ataukah tidak
menegangkan
Hingga lirih berucap
ini bukan cinta melainkan syahwat
Taman basah
April 2007
Bahagia di Atas luka
Kepedihan tak selalu luka
Kerinduan bukan milik cinta
Sedalam hati yang menyelam
Mencari arti sebuah rasa cinta
Menjadikannya cahaya yang menerpa
raga yang tak berdaya
Buyarkan fikiran terbangkan fakta
Adakah tertinggal duka nestapa
Lihat cahaya diakhir cerita
Lenyapkan segala prasangka
Hilangnya rasa itu tidaklah bahagia
Bandung 2007
Ingat mati
Waktu yang menelan hari menjadi biang pemicu nyeri
Tak ingatkah kau pada kembali
Mendengarkan nyanyian sepi
Bersama lolongan anjing mengaung-ngaung
Di malam-malam sesak mendesak
Oii sudahkah terang hati
Teringat mati
Dan
Jatuh dalam mimpi
Lab Dakwah 2007
Setitik saja
Kemana kau pergi
Saat matahari membundar di kepala
padahal hatimu berbisik sepi,
Kemana kau larikan malam
saat mobil, kapal dan pesawat
membawamu melesat
Dimana kau teduhkan jasad kerdilmu
padahal kau butuh sandaran
Apa kau tetap tenang
ketika langit memerah panas mengerikan
kau membeku parah
pedang kapak tak mampu lagi luluhkan karang
mungkin setitik saja air pagi
celahmu akan tampak
Al-Kahfi Bait
10 April 2007
Teman malam
ia lelap
Menemani malam-malam sibuk penuh tugas
rrzzzzZ
Rumput tegak malam
Aku tertancap dalam tanah negeriku
Pada malam bulan tertutup awan
Biarkan partikel-partikel udara menembus menusuk selku
Tak perduli meski terhempas lemah dan kaku
Aku tetap tegak
Bertahan di beku malam
Menaruh harapan niscaya cahya datang
Saat malam merangkak pergi
Aku harus tegak
Nyawaku di peraduan kedinginan
Biar selimut hitam liar ini melelapkan
Aku akan terjaga dalam kelam
Tampak setitik cahaya di kejauhan
Aku bisa tegak
Dan masih sempat menetes embun
Hingga pagi yang basah
Hadir bersama matahari membuta
Toire Nouran 2007
2 comments:
it`s a simple story. cuma kurang complete aja, dan kurang greget. tapi dapet kok endingnya.
Ummu A`isyah
tambah konfliknya ya!
Post a Comment